Template Café


Diseño - Inspiración - Tecnología

Explore

Diferentes maneras de organizar su contenido.

Planeamos cada parte del diseño, sólo tienes que pensar en el contenido

Diseñado especialmente para ti, dando atención al detalle, este es un contenido creativo, para llenar ciertas partes un sitio web.

Diseñado especialmente para ti, dando atención al detalle, este es un contenido creativo, para llenar ciertas partes un sitio web.

Our motivation "Perfection simplified" helps to craft meaningful experiences for the people around us, This mission inspires us to jump out of bed each day and guides every aspect of what we do.

THE BAKES

We get down and dirty with our bakes. We make everything from scratch, in-house, and freshly bake every single day. We trailed countless recipes for almost a year, and only products that made us close our eyes and smile made the final cut. We are emotionally invested in every extra- virgin olive oil cake, peanut butter cookie and financier that leaves the kitchen, and were giggly for a good 24 hours when a customer told us our banana bread reminds her of home.

Launch Design

Awesome notepad app. It gives you a quick and simple notepad editing experience when you write notes.

On a several block radius of terrible chain cafes, Seven Grams is a total breath of fresh air.

Award Wining

Quick chat helps you to Keep in touch with your friends and colleagues while working. It has a unique responsive design.

On a several block radius of terrible chain cafes, Seven Grams is a total breath of fresh air

Shop ready

This is a very young collection of charts, with the goal of keeping these components very customizable.

On a several block radius of terrible chain cafes, Seven Grams is a total breath of fresh air

THE BREW

We aspire to make the perfect cup of coffee with the perfect shot of espresso. The perfect shot you would get when you step into a tiny espresso bar established over a century ago in a picturesque Italian village. And the barista making your shot is making it the same way his father made it, and his grandfather before him made it: He takes exactly 7 grams of the purest, best quality, freshly ground coffee bean, and, with the craft passed down to him from generations of experience, brews you a magical cup of coffee. We’re about following the Italian craft to the gram. Guess we’re pretty traditional when it comes to our brew.

Template Café

The best Blogger Template Free

0%

HTML5

0%

CSS

0%

Javascript

Author

http://www.ayudadeblogger.com/

Facebook adalah media pertemanan atau pergaulan secara online di dunia maya (internet), pengguna akan terhubung dengan yang lainnya secara real time dan dapat berbagi informasi, serta berkomunikasi. 

Yang namanya media pertemanan seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, mejalin keakraban, bertukar informasi dan menebarkan nilai-nilai positif, jelas bukan malah menjadi sarana menyebarluaskan permusuhan, memecah-belah persatuan dan kesatuan NKRI dan ajang caci-maki. 

Penggunaan media sosial sebagai alat provokasi, ujaran kebencian dan caci-maki semakin menjadi-jadi setelah Facebook merubah algoritma penyeleksian konten yang muncul di halaman beranda Facebook dari yang dulunya berbasis timeline (waktu), berubah menjadi filter histori riwayat aktivitas masa lalu (Filter Buble Effect) penggunanya. 

Sehingga yang muncul pertama kali bukan postingan terdahulu sesuai dengan waktu melainkan sesuai dengan minat dan histori pengguna.

Agar Facebook dapat menampilkan informasi atau berita sesuai dengan minat pengguna, maka algoritma Filter Buble Effect mengumpulkan informasi seperti lokasi, riwayat klik, riwayat like, riwayat komentar, riwayat bacaan dan seluruh riwayat browsing di internet.

Tidak mengherankan ketika membuka Facebook banyak terdapat iklan-iklan yang sesuai dengan history pencarian, dan riwayat klik pengguna. Misalnya ketika pengguna pernah membuka buka situs traveloka untuk mencari harga tiket pesawat. Kemudian entah kenapa ketika membuka facebook, iklan tiket pesawat yang pernah di cari di internet muncul di halaman beranda facebook. 

Algoritma Filter Buble Effect juga berlaku untuk berita-berita yang akan muncul di beranda facebook pengguna. Facebook akan menampilkan informasi berita sesuai dengan riwayat klik, riwayat like, riwayat share, riwayat komentar, riwayat bacaan, dan riwayat pencarian sesuai dengan algoritma tadi.

Karena algoritma penyaringan ini (Filter Buble Effect), pengguna akan menjadi terpisah dari informasi yang tidak selaras/kontradiktif dengan sudut pandang (riwayat pencarian)-nya. Pengguna akan dipaksa hidup dalam dunia sendiri yang sesuai dengan riwayat bacaan atau pandangannya. 

Facebook akan cenderung memberikan informasi yang familiar, disukai, dan menyenangkan sesuai kepercayaan. Akibatnya yang pro semakin pro dan yang kontra menjadi semakin kontra. 

Informasi atau berita yang bertentangan semakin dijauhkan bahkan meskipun berita tersebut konstruktif dan mengkritik tidak akan sampai di halaman beranda Facebook atau ke newsfeed pengguna.

Misalnya seseorang suka sekali mengklik berita tentang hebatnya ajaran radikal dengan segala kelebihan dan kebenarannya (menurut dia) maka mesin-mesin facebook, akan terus menyuguhkan informasi tentang kehebatan ajaran radikal karena jenis berita seperti ini dianggap penting bagi pengguna tersebut, dan algoritma itu akan menyisihkan berita-berita lain yang bertentangan karena dianggap tidak penting. Maka tidak mengherankan banyak radikalisme dan terorisme lahir dari rahim Facebook. 

1. Harusnya seperti inilah internet, anda berada di tengah-tengah jutaan informasi yang beragam Baik yang anda diminati atau tidak, sepakat maupun bertentangan dengan pandangan anda
2. Lalu karena cara kerja filter algoritma, secara otomatis pengguna disodori informasi yang memang di suka (berdasarkan histori anda). Awalnya memang akan memudahkan tapi tanpa disadari (karena anda tidak sadar sedang di filter) tercipta sebuah gelembung tak terlihat yang memisahkan anda dari pendapat-pendapat diluar pendapat utama atau prior belief anda
3. Akhirnya, anda merasa memiliki pemahaman yang paling benar sendiri, fanatik dan bebal terhadap kritik .Tercipta sebuah ilusi sedemikian rupa karena anda memang hanya bisa melihat informasi yang mendukung belief awal, disodori dan disuapi opini yang pro belief utama anda.
Filter buble effect juga bekerja dengan cara lain, misalnya tentang isu ahok, maka di beranda facebook atau newsfeed pengguna muncul beberapa berita tentang Ahok baik pro dan kontra, kemudian menjadi tergoda untuk mengklik, mereview, memberikan komentar. Histori itu akan membuat algoritma facebook beranggapan bahwa berita Ahok itu penting dan sesuai dengan minat anda akibatnya berita-berita lain di luar itu akan sengaja dihilangkan oleh facebook. 

Akhirnya pengguna hanya membaca dan mengklik berita itu-itu saja, kemudian berita itupun itu pun menjadi viral. Orang lain pun melakukan proses yang sama, akhirnya, timbul efek bola salju yang membuat negeri kita semakin panas merasa bahwa negeri ini penuh dengan kebencian, perbedaan yang tidak bisa dikompromikan. 

Seolah-olah tidak ada berita lain yang di share di Facebook, padahal kalau di cek, banyak berita lain yang di share, tapi kenapa di halaman beranda Facebook tidak terlihat berita itu? malah lebih banyak kasus ahok? yaaa kita semua terkena filter bubble effect. 

Jangan sampai cara berpikir dan tindakan kita di dunia nyata dikendalikan oleh sebuah algoritma yang dapat memecah belah NKRI.

Semoga kita bijak dalam membaca dan mengelola informasi. Salam Damai.
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Agar jantung tetap sehat dan bekerja dengan baik, dianjurkan kepada setiap orang untuk mengetahui cara pencegahan penyakit jantung koroner (PJK) yang telah menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya aterosklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada dinding arteri koroner, baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.

William Herderson adalah orang pertama yang menguraikan secara rinci mengenai gejala penyakit ini pada tahun 1768 sebagai berikut: “mereka yang terkena penyakit ini merasa tertekan (seized) saat berjalan, lebih-lebih jika mendaki atau segera setelah makan, oleh suatu sensasi yang bersifat nyeri dan tak terfokus, yang terjadi di dada dan tampak bisa berakibat fatal (menghentikan hidupnya) jika berlangsung terus-menerus atau intensitasnya meningkat. Bila moment penyebabnya menghilang, semua kesulitan itu juga ikut menghilang”.

Gejala ini oleh Herderson dinamakan angina pektoris. lstilah angina pektoris digunakan secara universal sampai hari ini sebagai gejala khas PJK. Namun, sebenarnya PJK sudah diketahui oleh bangsa Mesir tahun lalu, sebagaimana yang ditemukan dalam kitab kedokteran Mesir kuno (Egyptians’ Papyrus) di mana sudah ada uraian tentang iskemia koroner yang berbunyi sebagai berikut: “Jikalau kamu memeriksa seseorang karena penyakit jantung dan dia ada merasa nyeri di tangan, dan di dada dan juga di dalam jantung...... hal ini menunjukan hahwa kematian sudah mengancam dia.” (dikutip dari Willerson & Teaff, Texas Heart Institute Journal 1996)

Pada awal abad ke-20, angka kematian akibat PJK meningkat tajam. Tetapi, karena kurangnya data-data penelitian berskala besar, penyebab penyakit ini pada saat itu masih bersifat spekulatif.

Sampai pada pertengahan Abad ke-20, National Health Institute di Amerika melakukan sebuah studi di kota Framingham, Massachusetts, yang melibatkan 2.421 wanita dan 1.980 laki-laki yang ditinjaklanjuti selama 6 tahun. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa hipertensi (darah tinggi), merokok, dan kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor utama penyebab PJK.

Hasil studi ini kemudian dimuat di Annals of Internal Medicine 1961, dan memperkenalkan konsep baru mengenai faktor risiko di dunia kedokteran. Dalam kaitannya dengan PJK, faktor risiko adalah faktor yang memacu timbulnya aterosklerosis.

Manusia yang hidup dalam zaman modern sekarang ini harus melakukan perubahan pola hidup yang rawan terhadap terjadinya PJK. Menurut laporan American Heart Association, setiap tahun di USA ada sekitar 700.000 penderita harus masuk rumah sakit karena kejadian koroner (coronary event). Empat puluh persen (40%) dari jumlah ini akan meninggal dunia.

Persentase ini sama besarannya di beberapa negara maju. Di Indonesia Budiarso dkk., (1989) melaporkan prevalensi PJK adalah 18,3/100,000 penduduk pada golongan usia 15-24, meningkat menjadi 174,6/100,000 penduduk pada golongan usia 45-54, dan meningkat tajam menjadi 461,9/100,000 penduduk pada usia > 55 tahun (dikutip dari Tesis dr. Putra Gunardhi).

Dengan demikian, penelitian di bidang PJK sangat gencar dilakukan. Faktor risiko untuk PJK yang semula tiga buah terus bertambah. Saat ini, usia, jenis kelamin, stres, penyakit kencing manis, kegemukan, kurang gerak, asam urat, kekurangan esterogen, peningkatan fibrinogen, peradangan, dan masih banyak yang lain sudah tercatat sebagai faktor risiko.

Gambaran faktor risiko ini sangat membantu untuk mengidentifikasi orang-orang yang perlu mendapatkan tindakan pencegahan, dan juga termasuk penatalaksanaan bagi mereka yang sudah menderita PJK. 

Baca juga:
Pencegahan penyakit jantung koroner (PJK) dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, menjauhi makanan yang memiliki kandungan kolestrol tinggi, berhenti merokok, kurangi stres, kurangi berat badan, dan berolahraga secara teratur. 

Media sosial merupakan alat utama kelompok ISIS menyebarkan propaganda, berkomunikasi antara sesama, dan melakukan rekrutmen anggota. Mereka bekerja selama 24 jam demi menciptakan dan meyebarkan konten multimedia yang profesional.

Konten yang terlihat profesional mempermudah mereka untuk menjaring simpatisan sekaligus mengumpulkan donasi yang jumlahnya miliaran rupiah.

Sejauh ini mereka adalah kelompok teror yang paling berhasil memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk keuntungan mereka.

Twitter sempat terjebak dalam kontroversi. Pasalnya, platform mereka dipakai sebagai alat komunikasi para teroris.

Karena itu, sejak tahun 2015, twitter telah menutup 46.000 akun yang beroperasi atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kemudian bertambah menjadi 360.000 akun di tahun 2016.

Laporan dari Brooking Institute menyebutkan disetiap akun tersebut rata-rata memiliki 1000 pengikut.

Kita dapat membayangkan betapa luas jangkauan mereka meyasar jutaan pengguna media sosial di seluruh dunia untuk dicuci otaknya agar ikut mendukung pembentukan negara bersyariat Islam sekalipun dengan cara-cara teror dan melawan hukum.

Belakangan diketahui mereka lebih banyak memanfaatkan aplikasi percakapan seperti WhatsApp, Telegram, Skype, dan Zello, yang bersifat lebih tertutup untuk berkomunikasi sekaligus merekrut langsung para anggota baru dari seluruh dunia.

Hasilnya ribuan pejihad asing yang sangat jauh dari medan perang, jauh dari pengalaman radikalisme, tiba-tiba menjadi tertarik bergabung di medan perang Irak dan Suriah.












Karena merasa diuntungkan dengan meluasnya SARA dalam pilkada Jakarta, isu ini terus dipelihara dan dimainkan oleh buzzer Ahok untuk mendapatkan keuntungan.

Berbagai gelombang protes yang ditujukan pada petahana oleh organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan gabungan tokoh-tokoh moderat, kerap disebut dengan "gelombang protes" kelompok intoleran.

Protes tersebut digambarkan sebagai gelombang radikalisme yang membahayakan NKRI, meskipun disampaikan secara damai dan konstitusional.

Padahal kelompok tersebut sedang melawan pejabat yang dianggap arogan dan sombong, yang kerap menggusur rakyat miskin demi memuaskan nafsu birahi para taipan.

Ahok dan para buzzer memanfaatkan media untuk memainkan skenario atau agenda setting politik.

Menggambarkan dan mempropagandakan bahwa pilkada Jakarta hanya sebatas persoalan antara kelompok radikal dengan kelompok toleran.

Setting ini bertujuan mengalihkan perhatian warga Jakarta agar selalu memperdebatkan masalah pilkada dalam perspekstif SARA.

Mengabaikan inti permasalahan sesungguhnya seperti makin tingginya kemiskinan, kesenjangan sosial, dan tidak meratanya pembangunan dan ekonomi.

Tak salah jika ada dugaan bahwa agenda setting politik sengaja dilakukan untuk menutupi keburukan-keburukan petahana.

Terutama kebijakan penggusuran dan pembiayaannya yang kerap menggunakan dana dari taipan rakus tanah, atau menutupi pelanggaran hukum atas izin reklamasi, atau permasalahan-permasalahan lainnya.

Karena itu, jangan heran mengapa isu SARA tidak bisa dihilangkan dari pilkada Jakarta.

Karena para buzzer sedang memelihara dan memanfaatkannya untuk menutupi keburukan petahana, sekaligus memanfaatkannya untuk membangun citra mereka sebagai korban yang terdzolimi.

Akhir-Akhir ini, ada beberapa kelompok yang gemar memberi stempel intoleran dan radikal kepada pemilih yang berbeda.

Permasalahannya sangat sepele, mereka tidak menerima seseorang yang memilih berdasarkan kriteria seiman.

Ketika mendengar imbauan atau ajakan yang menyarankan warga Muslim memilih pemimpin seiman, maka akan dicap sebagai pelanggaran SARA.

Padahal tidak ada hubungannya dengan pelanggaran SARA.

Mau memilih berdasarkan agama, satu kampung, satu kampus, satu etnis atau identitas primordial lainnya atau memilih tidak berdasarkan kesamaan agama atau identitas primordialpun sah-sah saja dan dijamin oleh konstitusi.

Orang-orang seperti ini tidak bisa dituduh intoleran apalagi memberi mereka stempel radikal.

Lain halnya jika ada kelompok yang memanfaatkan isu identitas untuk tujuan menghina, menghasut, mengancam, menyerang, dan melecehkan kandidat tertentu.

Itu baru melanggar konstitusi dan patut diberi stempel intoleran dan radikal. Hal-hal yang mengandung unsur tersebut dianggap melanggar hukum dan harus ditindak sesuai prosedur.

Jadi harus bisa dibedakan antara penentuan kriteria pemimpin yang ingin dipilih dengan materi kampanye yang melecehakan dan menodai SARA.

Kalau sekadar mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang seiman, itu tidak masalah. Menyebut mereka dengan sebutan intoleran dan radikal adalah suatu yang berlebihan.

Noda hitam sering ditorehkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Selama kepemimpinannya banyak sekali kebijakan yang diambil berbenturan dengan kepentingan rakyat kecil.

Bahkan, benturan tersebut kerap melibatkan dirinya hingga ke meja hijau. Banyak kekalahan yang dialaminya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menjadi bukti bahwa kebijakannya sering melanggar hukum.

Namun, ketika kalah di pengadilan, Ahok justru melawan dan tak mengaku bersalah kemudian merasa menang sendiri.

Sikap ini kemudian ditiru oleh para penggemar fanatiknya yang kebanyakan cuti nalar, mengangap semua kebijakannya adalah kebijakan Tuhan yang tidak boleh dikritisi apa lagi dipertentangkan.

Berikut di antara kebijakan yang diambil Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berbenturan dengan rakyat kecil.

1. Pada 7 Januari 2016, Retno Listyarti menangkan gugatan di PTUN usai dipecat sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, 25 April 2016.

Ia dipecat karena menghadiri acara talk show sebuah stasiun televisi swasta saat ujian nasional digelar. Saat itu Retno menghadiri acara tersebut sebagai Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Kehadiran Retno dalam acara tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang. Menurut Ahok, sebagai kepala sekolah, Retno melanggar aturan dengan menghadiri acara tersebut. Ahok kemudian meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI untuk mencopot Retno.

Tapi pada Kamis 7 Januari 2016, Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengabulkan gugatan mantan kepala sekolah Retno Listyarti sehingga Dinas Pendidikan DKI harus mengembalikan jabatan dan nama baik Retno.

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/07/083733930/ahok-kalah-ptun-kabulkan-gugatan-retno-listyarti

2. Warga Bidaracina Jatinegara, Jakarta Timur mengajukan gugatan dengan Nomor 59/G/2016/PTUN-JKT terkait dengan penetapan lokasi sodetan Kali Ciliwung yang berubah dari ketentuan sebelumnya tanpa pemberitahuan kepada warga.

Dalam pembacaan putusan di PTUN Jakarta, Senin 25 April 2016, majelis hakim memenangkan warga Bidara Cina karena menganggap SK Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait penetapan lokasi untuk pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur telah melanggar asas-asas pemerintahan.

Meski kalah di PTUN, Ahok mengatakan, sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) tetap berlanjut dan jalan terus.

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/27/22230481/DKI.Kalah.Lawan.Warga.Bidara.Cina.di.PTUN.Ini.Kata.Ahok

3. Pengadilan Tata Usaha negara (PTUN) Jakarta memenangkan gugatan yang dilayangkan warga Bukit Duri terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Gugatan tersebut terkait kebijakan Ahok yang menggusur warga Bukti Duri untuk normalisasi kali Ciliwung, Kamis, 5 Januari 2017.

Majelis hakim menilai obyek sengketa tersebut melanggar hukum, khususnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah.

Majelis hakim pun memutuskan agar pemerintah Jakarta memberikan ganti rugi yang layak kepada warga Bukit Duri sebagai akibat dari diterbitkannya SP 1, 2, dan 3; dihancurkannya rumah-rumah warga; dan dirampasnya tanah-tanah warga tanpa kompensasi yang layak. Penggusuran terhadap warga Bukit Duri sendiri dilakukan saat gugatan ini masih berjalan.

https://m.tempo.co/read/news/2017/01/06/214833276/warga-bukit-duri-menang-pemerintah-harus-bayar-ganti-rugi

4. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta memutuskan mengabulkan gugatan nelayan atas reklamasi Pulau F yang dilakukan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Dalam kasus ini, pihak yang digugat adalah Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakpro selaku tergugat intervensi.

Hakim menilai dan berpendapat bahwa penerbitan SK Gubernur DKI Nomor 2268 Tahun 2015 tentang pemberian izin reklamasi tersebut, tidak berkaitan dengan kepentingan umum dalam rangka pembangunan.

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/16/21472441/ptun.menangkan.nelayan.atas.gugatan.reklamasi.pulau.f

Sebelumnya di tempat yang sama, hakim juga mengabulkan gugatan nelayan atas izin reklamasi Pulau K. Ahok memberikan izin reklamasi pulau tersebut pada PT Pembangunan Jaya Ancol.

Selain membatalkan perizinan, majelis hakim juga menyatakan agar PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tidak boleh melanjutkan pengerjaan proyek reklamasi Pulau K sampai keputusan ini berkekuatan hukum tetap.

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170316225048-12-200749/selain-pulau-k-ahok-juga-kalah-ptun-untuk-reklamasi-pulau-f/

Tata kelola pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama banyak mengabaikan prosedur yang benar. Padahal untuk membangun pemerintahan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kebijakan pemimpin harus mengikuti prosedur atau mentaati semua peraturan perundangan maupun peraturan-peraturan lain yang ada di bawahnya supaya tidak ada diskriminasi kepada rakyat kecil.

Kekalahan-kekalahan gubernur Basuki Tjahaja Purnama di pengadilan membuktikan bahwa Ia tidak layak memutuskan suatu kebijakan publik karena melanggar aturan dan tidak melalui perencanaan yang matang.

Ponsel telah menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari seseorang, ibarat pakaian, masyarakat tidak akan meninggalkan rumahnya tanpa membawa dan memainkannya (memakai).

Baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin, semua pasti memilikinya bahkan tidak jarang dijumpai satu orang tertentu memiliki lebih dari dua ponsel sekaligus. 

Tidak sedikit dari para penggunanya hanya mengetahui cara memainkan dan mengoperasikannya saja, namun tidak mengetahui dengan benar cara pemakaian dan pengoperasiannya agar terhirdar dari pencurian data atau identitas pribadi.

Untuk itu, diperlukan kehati-hatian agar pengguna terus waspada dan menghindari berbagai aktivitas yang dapat mengakibatkan pencurian data dan kerusakan pada ponsel.

Berikut ini cara menghindari pencurian data di ponsel yang dirangkum dari berbagai sumber, yaitu:

1. Pasanglah aplikasi hanya dari sumber-sumber terpercaya seperti dari App Store dan Google Play Store. Banyak dari para hacker menggunakan aplikasi untuk menyerang ponsel, mereka menawarkan berbagai macam aplikasi gratis sebagai daya tarik agar pengguna mau memasang aplikasi tersebut. 

Setelah aplikasi tersebut terpasang, mereka bisa mencuri data-data pribadi dari memori ponsel. Bahkan informasi pribadi kita dijual ke pihak ketiga untuk disalahgunakan. Aplikasi yang tidak jelas tentu tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitas dan keamanannnya.

Sudah seharusnya para pengguna mempertanyakan apa latar belakang si pembuat aplikasi menawarkan secara gratis dan dengan cara apa pembuat aplikasi ini pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan.

Karena itu, setiap akan akan memasang suatu aplikasi, pasti kita akan dimintai permission (ijin) tentang hal-hal apa saja yang boleh diakses. Permission inilah yang perlu kita perhatikan juga. 

Kita harus memahami dan memastikan bahwa apa yang akan diakses oleh aplikasi tersebut memang relevan. Bila aplikasi sederhana mempunyai permintaan akses yang sangat luas, maka perlu diwaspadai. Sebagai contoh, sebuah aplikasi lampu senter sederhana meminta ijin untuk mengakses file media dan lokasi. Ini tentu sangat mencurigakan. Lebih baik jangan memasang aplikasi semacam ini.

Selain itu juga penting bagi pengguna untuk membaca persyaratan dan ketentuan sebelum mengunduh suatu aplikasi. Banyak pengguna langsung saja mengklik tanpa membaca persyaratan dan ketentuan yang muncul sebelum menggunduh aplikasi tertentu. Hal tersebut seharusnya tak dilakukan, sebab biasanya disana sudah tertera bahwa si pembuat aplikasi akan menggunakan data tersebut untuk keperluan marketing dan lain sebagainya. 

2. Jangan lupa untuk selalu update antivirus dan melakukan pengecekan berkala dan menyeluruh setiap kali selesai memasang suatu aplikasi. Update antivirus sangat penting dilakukan karena malware pencuri data juga akan selalu update.

3. Jangan klik link yang mencurigakan karena bisa jadi itu adalah Jebakan Klik (Click Bait) modus pelaku untuk menarik pembaca untuk mengklik sebuah tautan yang memiliki judul sensasional dan bombastis, padahal tautan tersebut berisi malware yang akan ter-install otomatis di perangkat ponsel saat mengkliknya. Link malware juga seringkali muncul dalam bentuk pop up saat browsing internet.. 

4. Sebaiknya pengguna tidak menyimpan data-data sensitif dan bersifat pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN kartu ATM, foto-foto seksi di ponsel, akan tambah bermasalah ketika ponsel tersebut dicuri, data-data sensitif dan bersifat pribadi tersebut dapat disalahgunakan dimana sang penjahat akan melakukan aksi ilegal atas nama pengguna. Data tentang keuangan, sudah pasti, akan digunakan untuk menggasak semua saldo tabungan dan limit kredit. Sementara media berkonten seksi bisa mereka eksploitasi untuk bisnis pornografi atau prositusi online. 

5. Jangan menggunakan WiFi umum untuk keperluan transaksi, karena biasanya tidak memiliki tingkat keamanan sebaik WiFi pribadi. Selalu gunakan mode keamanan tambahan dijaringan wifi anda agar setiap notifikasi yang memerlukan autentifikasi dari anda akan masuk dan mudah terdeteksi.

Sebenarnya berbagai modus pencurian data akan mudah untuk dihindari asal pengguna tidak menggunakan ponselnya secara sembarangan. Dan jika ada cara lain yang belum di sebutkan, jangan ragu untuk menambahkannya melalui kolom komentar. Terimakasih 

Golden. The best coffee shop in Chelsea!

Plantilla exclusiva para uso en BLogger
Our greatest passions in life are fragrant espressos and decadent baked goods, and we’ve had enough with high-quality coffee places that offer lackluster, outsourced pastries, and high-end bakeries that offer burnt, sub-par brews. So we decided to do something about it

Blogger Template -

Copyright 2017 Ayudadeblogger.com All Rights Reserved.